SURABAYA– Perkembangan dunia yang semakin cepat serta mengarah kepada produk-produk digital merupakan hal yang tak terelakan. Zaman yang begitu dinamis mengharuskan manusia bergerak cepat dan tepat demi berlomba dengan keadaan. Mampu beradaptasi dengan teknologi merupakan bentuk usaha manusia meminimalisir ketertinggalan tersebut. Banyak hal serta sektor yang akan terbantu dengan digitalisasi, salah satunya UMKM.
Hal tersebutlah yang melatar belakangi kegiatan penyuluhan kepada pedagang sekitar di lingkungan Kampus Dharmawangsa (B), Universitas Airlangga (UNAIR), yang bertajuk GO UMKM. Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian acara dari Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR, PIKMEN.
“Melalui digitalisasi marketingnya, kita memberikan penyuluhan terkait marketing yang ada di sosial media. Jadi kita sama-sama melakukan digitalisasi, karena kita kuliah di jurusan ekonomi dan bisnis, kita juga ingin menyalurkan ilmunya tersebut, ” tutur Ketua Pelaksana PIKMEN, Dzulian Zhidan, kepada media, Kamis (25/8/2022).
Dedikasi untuk Pedagang Kecil
Sebagaimana yang diketahui, UMKM memang memiliki peran signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara, menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar serta menyerap kredit terbesar pada tahun 2018. Menengok hal tersebut, pemerintah telah membentuk berbagai program untuk memajukan UMKM Indonesia. Sejalan dengan itu, pada tahun ini, PIKMEN bertekad turun tangan secara langsung untuk mendukung pelaku UMKM.
Tuturnya, dalam kegiatan tersebut, mahasiswa baru akan menganalisa permasalahan yang terjadi pada UMKM yang bersangkutan, hal ini untuk dapat mengetahui keadaan UMKM tersebut. Setelah itu mahasiswa baru akan bersama-sama berdiskusi untuk dapat menyusun solusi yang implementatif. Ada beberapa hal yang akan disuluhkan, seperti pembuatan QRIS, pembuatan akun pada aplikasi layanan pesan antar, promosi di media sosial, hingga pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai identitas pelaku usaha.
“Targetnya adalah pada usaha mikro dan kecil karena mungkin setelah kita survei masih banyak yang belum melakukan digitalisasi, ” tambahnya.
Ia berharap, mahasiswa akan semakin peka dengan keadaan sekitar. Baginya, sebagai insan berilmu, kewajiban untuk mampu melihat keadaan sekitar dan bertindak untuk itu merupakan sebuah keharusan. Hal tersebut akan melatih kesadaran untuk tidak apatis dengan lingkungan sekitar. Selain itu, kemampuan untuk bersosialisasi dan berbicara dengan masyarakat juga menjadi output kegiatan tersebut. (*)
Penulis: Afrizal Naufal Ghani
Editor: Nuri Hermawan