Rektor Ajak Orang Tua Ikut Berkomitmen Jadikan Mahasiswa UNAIR HEBAT

    Rektor Ajak Orang Tua Ikut Berkomitmen Jadikan Mahasiswa UNAIR HEBAT
    SESI foto bersama jajaran pimpinan dan orang tua mahasiswa baru Universitas Airlangga. (Foto: Imam Ariadi)

    SURABAYA – Rektor Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak mengajak orang tua mahasiswa baru Universitas Airlangga ikut berkomitmen membersamai program-program kampus. Khususnya dalam upaya mendorong mahasiswa UNAIR menjadi HEBAT.

    Pernyataan itu disampaikan rektor dalam acara bertajuk “Silaturahmi Orang Tua Mahasiswa Baru dengan Pimpinan Universitas Airlangga” pada Jum’at (26/8/2022) di Aula Garuda Mukti Kampus MERR C. Total ada sebanyak 300 orang tua mahasiswa baru hadir yang terbagi menjadi dua sesi.

    Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR itu menyampaikan, kebersamaan dan komitmen orang tua sangat penting dalam mendampingi mahasiswa dan UNAIR menyongsong kemajuan ke depan. Mengingat, berbagai tantangan perkembangan sosial masyarakat semakin kompleks.

    “UNAIR berkomitmen memfasilitasi penyelengaraan pendidikan yang terbaik untuk seluruh mahasiswa. Melalui, berbagai program pengembangan hard skill maupun soft skill, ” ucapnya.

    Mahasiswa HEBAT

    Prof Nasih menyebut UNAIR berupaya menyelenggarakan berbagai program untuk menjadikan mahasiswa HEBAT. HEBAT adalah akronim yang menunjukkan karakter mahasiswa UNAIR. H kependekan dari humble,  honest, dan helpful. E adalah excellent, B adalah brave, A adalah agile, dan T adalah transcendent.

    “Kami (UNAIR, Red) berusaha menanamkan pada mahasiswa sifat yang rendah hati. Sebab, dengan rendah hati ini akan membuka pintu-pintu ilmu. Lalu, sifat-sifat kejujuran. Termasuk,  helpful atau suka membantu orang lain, ” katanya.

    Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak saat memberikan paparan dalam “Silaturahmi Orang Tua Mahasiswa Baru dengan Pimpinan Universitas Airlangga” pada Jum’at (26/8/2022) di Aula Garuda Mukti Kampus MERR C. (Foto: Imam Ariadi)

    Prof Nasih menambahkan, UNAIR menanamkan sifat excellent atau berkemampuan yang mumpuni di bidangnya masing-masing. Lalu,  brave bermakna memiliki keberanian untuk memperjuangkan kebenaran dan mengubah perilaku negatif. Berikutnya,  brave bermaksud memiliki sikap adaptif yang tinggi. Dan,  transcendent artinya bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

    “Karena itu, komitmen dan dukungan orang tua turut menentukan bagaimana mahasiswa, anak kita, dapat memaksimalkan potensinya, ” ujarnya.

    Prof Nasih menjelaskan bahwa terdapat program-program internasional yang dapat dipilih mahasiswa. UNAIR memiliki program double degree. Program itu adalah program S3 ilmu kedokteran FK dengan Oita University, Japan; S1 Kedokteran FK dengan University of Melbourne, Australia; S1 Ilmu Hukum FH dengan Maastricht University, Belanda; dan S1 Farmasi FF dengan Management and Science University (MSU).

    “Jangan pula, orang tua terlalu membatasi. Salah satu contohnya, di FK kadang mengerjakan tugas sampai malam. Termasuk ada program magang, pengabdian, dan semacamnya, ” pesan Prof Nasih.

    Tempaan UNAIR

    Prof Nasih menekankan bahwa mahasiswa UNAIR memerlukan tempaan yang kuat. UNAIR telah menyesuaikan kurikulum sesuai dengan kemajuan dan perkembangan jaman. Termasuk menyesuaikan dengan problem dan tantangan terkini di masyarakat.

    “Untuk menjadi mahasiswa HEBAT, diperlukan benturan, polesan, adukan, dan tumbukan yang kuat, ” ungkapnya.

    Karena itu, Prof Nasih mengimbau orang tua turut mengikhlaskan mahasiwa berproses HEBAT di UNAIR. Bersama-sama, UNAIR berkomitmen untuk membangun generasi yang HEBAT.

    Penulis: Feri Fenoria

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    FIB UNAIR Sambut 553 Mahasiswa Baru di Bradanaya...

    Artikel Berikutnya

    Prajurit Yonkapa 2 Marinir, Gelar Latihan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVny Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar

    Ikuti Kami