SURABAYA – Universitas Airlangga (UNAIR) ikut meramaikan Hari Jadi Kota Surabaya dengan mengikuti rangkaian parade cahaya dalam Surabaya Vaganza pada Sabtu (27/10/2023). Keikutsertaan itu melibatkan kerja sama PKIP, AGE, Duta UNAIR, dan UKTK UNAIR dalam pelaksanaanya.
Gemerlap Cahaya dan Bulan
Baca juga:
Kasal Hadiri Peringatan Hari Pers Nasional
|
Dalam parade itu, UNAIR tampil dengan mobil pawai lengkap dengan hiasan maskot garuda mukti serta hiasan bunga dan lampu. Mobil pawai tersebut juga membawa Raja Airlangga dan istri yang diperankan oleh mahasiswa UNAIR.
Pawai yang berjalan sepanjang rute Tugu Pahlawan hingga Balai Pemuda Surabaya itu diwarnai dengan berbagai tarian dari UKTK. Hagia Rosa Rubandari Prima selaku Ketua Unit Kegiatan Tari Karawitan (UKTK) UNAIR mengatakan bahwa Penampilan tarian tersebut menjadi titik balik setelah UKTK sempat vakum pada kegiatan Surabaya Vaganza akibat pandemi.
“Kami ingin menceritakan bagaimana kejayaan Raja Airlangga lewat pawai cahaya kali ini, dengan lengkap juga memerankan raja, istri, dan para pasukan dalam acara tersebut yang juga telah dirias dengan kostum sedemikian rupa agar mendukung suasana, ” jelas Hagia.
Bawakan Tari Mareng
Tak kalah apik, dalam pentas Surabaya Vaganza itu UKTK juga telah mempersiapkan tarian kreasi yang mereka buat yaitu Tari Mareng. Tari Mareng sendiri adalah tarian yang menceritakan kehebatan Raja Airlangga dalam masa kejayaanya.
Tarian itu selaras dengan pesan UNAIR yang senantiasa memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama masyarakat Kota Surabaya. Pawai itu mendapatkan apresiasi dari ribuan pasang mata masyarakat Kota Surabaya yang menyaksikan rombongan dari UNAIR.
“Tari Mareng sendiri memang kami siapkan untuk acara ini. Mengingat kejayaan Raja Airlangga dan hal itu juga sejalan harapan dengan Universitas Airlangga selalu bisa berkontribusi bagi masyarakat luas, ” jelas Hagia.
Kolaborasi Mahasiswa
Duta UNAIR dan AGE ikut membantu UKTK berjalan mengawal pawai. Sebagai representasi mahasiswa, mahasiswa internasional ikut berpartisipasi dengan mengenakan pakaian khas negara mereka. Hal itu menambah kemeriahan dan keberagaman budaya yang ada dalam pawai kontingen UNAIR.
“Selain unsur kebudayaan Indonesia yang kami bawa, kami juga senang dengan partisipasi mahasiswa internasional yang mencerminkan keragaman budaya yang ada di UNAIR, ” jelas Hagia. (*)
Penulis : Satriyani Dewi Astuti
Editor : Binti Q Masruroh