Banyuwangi - Perhutani KPH Banyuwangi Barat terima kunjungan Dosen dan Mahasiswa Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB University) dalam rangka penelitian Geopark Ijen terkait stakeholder, di kantor Perhutani Jalan Jaksa Agung Suprapto 34 Banyuwangi. Jumat (19/7/2024).
Penelitian yang dilakukan oleh IPB University kali ini ingin mengetahui apakah dengan adanya Geopark Ijen bisa memberi manfaat bagi pengelolaan hutan yang dilakukan Perhutani KPH Banyuwangi Barat dan juga bermanfaat bagi masyarakat disekitar hutan.
Dosen IPB University, Joko mengatakan terimakasih atas bantuan yang diberikan Perhutani KPH Banyuwangi Barat berkenan untuk melakukan wawancara terkait hubungan stakeholder antara Perhutani dengan Geopark Ijen.
“Alhamdulillah kami bisa diterima dengan baik oleh Perhutani KPH Banyuwangi Barat dan semoga penelitian kami kali di Banyuwangi bisa memberi manfaat, ” ujar Joko.
Mewakili Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, KSS Hukum Kepatuhan Eko Hadi mengatakan bahwa Geopark Nasional Ijen mengacu pada dasar Keputusan Komite Nasional Geopark Indonesia yang menetapkannya menjadi Geopark Nasional pada 30 November 2018.
Nama Ijen diambil dari Gunung Ijen yang menjadi dasar pembentukan cerita geologi di keseluruhan kawasan Geopark ini, serta hubungannya dengan unsur biologi maupun budaya yang ada di sekitarnya.
Di kawasan hutan KPH Banyuwangi Barat oleh Geopark Ijen telah ditetapkan Erek Erek Geoforest sebagai Diversity Biosite dan Air Terjun Lider sebagai Diversity Geosite,
"Dengan adanya Geopark Ijen sangat membantu dalam kegiatan pengelolaan hutan yang dilakukan oleh Perhutani karena melibatkan multi stake holder dan masyarakat., " tutur Eko.@Red.