Jember - Dalam upaya menurunkan angka stunting dan KTD (Kehamilan Tidak Diinginkan) di Jawa Timur, BKKBN Jawa Timur melakukan Fasilitasi Pendampingan ibu hamil dan pasca persalinan di Praktik Mandiri Bidan (PMB).
Fasilitasi pendampingan pada (Kamis 5/09/24) itu dilaksanakan di Praktik Mandiri Bidan Tyas Edi di Kabupaten Jember kepada sedikitnya 30 ibu hamil di wilayahnya.
Pendampingan ini penting untuk memantau kondisi ibu dan janin, mencegah risiko terjadinya stunting serta permasalahan kesehatan ibu dan anak.
Ika Wahyu Natalia, S.IP., M. Med. Kom, Penanggungjawab Fasilitasi Pendampingan Ibu Hamil dan Ibu Pasca Salin BKKBN Jatim, di klinik PMB Tyas Edi menjelaskan pentingnya pendampingan ibu hamil.
“Sangat penting, kali ini kita lakukan pendampingan untuk memantau dan memeriksa kehamilan secara berkala dengan USG, memberi edukasi bagaimana menjaga kehamilan, pentingnya pemeriksaan kehamilan rutin dan asupan makanan bergizi, edukasi KB pasca persalinan secara interaktif, hingga memastikan ibu hamil minum tablet tambah darah.”
“Selain bidan, ada dokter spesialis kandungan, dr. Eka Dina Indriani, Sp.OG, MM.Kes. yang memantau kondisi kehamilan juga melakukan USG, dan semua hasil pemeriksaan hari ini kita pastikan dicatat di buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), ” lanjut Ika.
Usai edukasi pada ibu hamil, Tim BKKBN Jatim menjumpai Farahdila, ibu muda yang baru saja melahirkan pada dini hari yang sama. Farahdila melahirkan anak pertama berjenis kelamin laki-laki dengan sehat. Pasca melahirkan, Farahdila memutuskan langsung menggunakan KB IUD.
Farahdila, sejak awal pemeriksaan kehamilannya di Bidan Tyas Edi, secara rutin mendapatkan informasi seputar alat kontrasepsi yang dapat digunakan setelah melahirkan. “Setelah melahirkan dini hari tadi, langsung mantap KB IUD, ” tutur Farahdila.
Sobat, masih ingat kan? Bidan Tyas Edi tahun 2024 ini sukses meraih Juara 2 Tingkat Nasional dalam Lomba Asik KBPP Bidan. Selain memberikan pelayanan melalui PMB, Bidan Tyas Edi aktif memberikan edukasi kesehatan ibu dan anak melalui media TikTok.
“Edukasi yang juga dilakukan melalui media sosial selama ini berdampak besar dan positif, ibu hamil yang datang untuk memeriksa kehamilannya sudah teredukasi dan mantap menggunakan KB setelah melahirkan. Rata-rata kontrasepsi yang digunakan adalah IUD, ” imbuh Tyas.
“Mudah-mudahan hal serupa juga dilakukan oleh nakes di Jawa Timur, sehingga dapat membantu upaya menurunkan KTD atau unwanted pregnancy dan angka stunting.” pungkas Ika.@Red.