SURABAYA — Indonesia mencuri perhatian pada pameran inovasi teknologi internasional, Hannover Messe 2023, yang digelar selama lima hari sejak Senin (17/4) lalu. Guru Besar Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof DrsEc Ir Riyanarto Sarno MSc PhD, turut menyumbang penelitiannya bagi Paviliun Indonesia di bidang alat kesehatan, yaitu stereotactic.
Riyan pada Sabtu (22/4/2023) menjelaskan, alat kesehatan ini menunjukkan titik koordinat neurotransmitter yang bermasalah. Dengan alat ini, imbuhnya, dokter akan lebih mudah melakukan operasi saraf otak dengan tingkat keakurasian yang tinggi. Penelitian ini menggandeng ahli bedah saraf, Dr dr Achmad Fahmi SpBS(K)SubspNF FINPS, untuk mengembangkan stereotactic berdasarkan pengalamannya menggunakan alat serupa dari produsen lain.
Penyandang gelar Top 2% World Ranking Scientists ini menuturkan, stereotactic ke-4 di dunia tersebut terdiri dari dua komponen utama, yaitu perangkat keras dengan merek BrainRY dan perangkat lunak bermerek BrainNAV. Pengembangan prototipe perangkat keras stereotactic dibantu oleh produsen alat medis di Indonesia, yaitu ZENMED+. Sedangkan, pengembangan desain prototipe perangkat lunak melibatkan dosen ITS dan mahasiswa lintas jenjang yakni S1, S2, dan S3.
Visualisasi BrainRY yang merupakan perangkat keras dari stereotaktik buatan tim yang turut menggandeng dokter spesialis bedah saraf, industri medis dalam negeri, serta dosen dan mahasiswa ITS
Stereotactic gagasan Riyan menjadi salah satu inovasi yang dipamerkan pada miniatur rencana negara atau Paviliun Indonesia. Melalui pidato pengesahan Paviliun Indonesia, Presiden RI, Joko Widodo, mengungkapkan bahwa negerinya membuka diri untuk berbagai investasi teknologi dan pengembangan ekonomi hijau. Ia berujar, Hannover Messe 2023 menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kerja sama industri dan teknologi serta pendorongan ekspor untuk investasi asing.
Tak tanggung-tanggung, sebanyak 157 co-exhibitors yang terdiri dari pelaku startup industri, asosiasi, kawasan industri, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), lembaga pendidikan, dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara turut bersolek di Paviliun Indonesia. Tak hanya pada sektor alat kesehatan seperti Riyan, co-exhibitors ini bergerak pada sektor yang menjadi fokus utama, yakni makanan, tekstil, otomotif, elektronik, bahan kimia, dan farmasi.
Baca juga:
Dewan Pers Adakan UKW di Bukittinggi
|
Guru Besar Departemen Teknik Informatika ITS Prof DrsEc Ir Riyanarto Sarno MSc PhD merupakan salah satu sosok dibalik pengembangan BrainRY dan BrainNAV yang menjadi produk stereotactic ke-4 di dunia
Melihat potensi Indonesia di Hannover Messe 2023 tersebut, Riyan meyakini perangkat keras dan perangkat lunak stereotactic dapat menginisiasi penciptaan alat-alat medis di Indonesia. Terlebih, keluhnya, masih terdapat ketergantungan terhadap alat-alat medis impor seperti Magnetic Resonance Imaging (MRI), CT Scan, ataupun stereotactic.
Riyan berharap, inovasinya dapat menghadirkan alat stereotactic di rumah sakit yang ada di Indonesia. Doanya terjalin agar semakin banyak rumah sakit yang mendukung tindakan bedah saraf otak. “Semakin terjangkaunya alat stereotactic, kebutuhan dokter bedah saraf di Indonesia dapat terlengkapi, ” bubuhnya. (*)
Reporter: Ricardo Hokky Wibisono
Redaktur: Difa Khoirunisa