SURABAYA - Usai pertandingan Arema FC vs Persebaya, pemain Persebaya langsung masuk mobil barakuda yang mengangkut para pemain. Para pemain Persebaya sempat tertahan dan melihat kerusuhan tersebut. Momen itu diceritakan oleh Marselino Ferdinan. Secara singkat Marselino menceritakan kesaksiannya saat mengalami peristiwa itu.
"Secara singkat habis pertandingan selesai peluit akhir langsung masuk locker room, kita lari, kita langsung cepat-cepat ganti baju, ganti pakaian. Setelah itu kita langsung lari ke barakuda, " kata Marselino kepada wartawan usai doa bersama di Balai Kota, Selasa (4/10/2022).
Saat sudah keluar dari stadion dan berada di dalam barakuda, kata Marselino, barakuda justru tak bisa berjalan. Sebab mobil panser yang mengangkut pemain persebaya dan patwal diblokade oleh Aremania.
"Habis itu kita diblokade, gak bisa keluar sama Aremania. Jadi, kita menunggu di sana sekitar dua jam semuanya. Baru kita bisa keluar dari stadion tersebut, " cerita Marselino.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu mengaku sempat melihat kerusuhan yang terjadi. Marselino melihat sendiri kerusuhan di luar stadion karena barakuda yang ditumpanginya berada di depan
"Kalau lihat, lihat. Karena barakuda saya ada paling depan. Jadi saya lihat semuanya yang bakar-bakar, patwal yang diinjak-injak dan lain-lain. Iya sempat. Dilempari botol, batu, " jelasnya.
Meski begitu, Marselino tak merasa trauma atas kejadian itu. Bahkan malam ini, ia juga mengikuti doa bersama yang digelar Pemkot Surabaya yang mengundang Persebaya, suporter hingga Forkopimda untuk korban tragedi Kanjuruhan.
"Kalau trauma enggak sih. Bonek hadir sangat istimewa. Di sini kita tahu kemanusiaan lebih penting daripada sebuah sepak bola, " pungkas Marselino.